Didampingi TB-YSM, Pasangan ODSK Memukau di Debat Kedua

PondokNews.com, KOTAMOBAGU– Tatong Bara yang merupakan Walikota Kotamobagu dan Yasti Soepredjo Mokoagow yang adalah Bupati Bolaang Mongondow sangat total dalam mendukung calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey- Steven Kandouw (ODSK).

Selain berkomitmen memenangkan ODSK di daerahnya masing-masing, Kotamobagu dan Bolaang Mongondow (Bolmong), Tatong dan Yasti juga selalu memberikan support kepada ODSK di setiap kegiatan debat kandidat.

Rabu (11/11/2020) malam, debat putaran kedua calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut di Mercure Hotel, Tateli, Kabupaten Minahasa, Tatong dan Yasti serta beberapa tokoh terlihat mendampingi ODSK.

Debat tadi malam diselenggarakan KPU Provinsi Sulut dengan topik “Kesejahteraan Masyarakat, Pendidikan dan Penanggulangan Kemiskinan.”

Topik bahasan dalam debat ini yaitu ekonomi, industri, pendidikan, perdagangan dan teknologi, UMKM dan koperasi, gender, disabilitas dan anak.

Debat sangat dikuasai pasangan ODSK. Sejumlah pertanyaan yang dilontarkan paslon nomor 3 ini, menyulitkan paslon nomor 1 (CEP-SSL) dan Paslon 2 (VAP-HR) untuk menjawab.

Seperti halnya di segmen 3 (tanya jawab,red), ketika ODSK menanyakan bagaimana menurunkan gini rasio. Apalagi dalam data yang diungkapkan, gini ratio se-Sulut, Minsel dan Minut yang paling tinggi.

“Bagaimana upaya atau road map anda dalam menangani gini ratio ini,” tanya Steven Kandouw kepada kedua paslon.

CEP (Christiany Eugenia Paruntu) yang mendapat giliran pertama menjawab, lebih menyentil tentang bagaimana mensejahterakan petani dan nelayan dan menyebut soal kestabilan harga komoditi unggulan berbasis kearifan lokal.

Selain itu, CEP juga menyinggung rencana pihaknya untuk memberikan anggaran dana desa di 15 kab kota senilai Rp200 juta per desa. Menurunya membangun Sulut dari desa, akan menekan angka gini ratio.

Sedangkan VAP (Vonnie Anneke Panambunan) menyentil soal pembuatan pabrik-pabrik dan melakukan ekspor.

Jawaban VAP kemudian di tambahkan wagubnya, Hendry Runtuwene yang mengakui kegagalan dalam menurunkan gini ratio, adalah kegagalan pemerintah yang harus diperbaiki.

Menanggapi jawaban kedua paslon, ODSK diwakili Steven Kandouw yang diberikan kesempatan menanggapi jawaban yang ditanyakan, menyatakan, cagub nomor 2 tidak mengerti dengan pertanyaan menyangkut gini rasio.

“Minta maaf calon nomor 2, dari apa yang ibu sampaikan, saya berkesimpulan, skali lagi minta maaf, (ibu) belum tahu persis apa terminologi gini ratio,” tukasnya menambahkan juga, upaya kedua paslon terkesan tidak ada ikhtiar untuk menurunkan gini ratio.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *