BOLTIM, pondoknews.com – Wajah Ibukota Tutuyan tak lama lagi akan ditata menjadi sebuah kota baru atau New Development City, hal ini dibuktikan dengan mulai turunnya pihak investor atau pengembang pada Selasa 15 November lalu melakukan observasi di lokasi.
Kepala Marketing proyek Smart City Tutuyan, Nurul Yaqin mengatakan sebetulnya properti ini tidak dipasarkan dari nol karena sudah ada supporting marketnya.
“Ada pemerintahan, kawasan sudah jadi kemudian ada captive market. Proyek akan mudah karena sudah ada captive market juga,”ujar Yaqin.
Menurutnya, secara logika proyek tersebut akan mudah diserap pasar karena sudah ada garansi konvensi serta ada basic konsumen.
“Jadi nanti masyarakat tak akan bertanya lagi ini milik siapa,”ungkapnya.
Menurut Yaqin, proyek New Development City atau kota baru didalamnya akan dibangun bermacam-macam kebutuhan keperluan masyarakat.
“Kita bangun 2000 unit perumahan belum termasuk keluarganya, mini market, kebutuhan sekolah, kebutuhan keluarga, kebutuhan sparepart kendaraan,supermarket, mini market,salon, laundry, apotik dan lain sebagainya,”jelas Nurul.
Selain itu New Development City kata dia memiliki captive market sebagi branded sehingga mempunyai nilai tawar bagi calon pembeli.
“Iya karena ada pemerintahan, ada platform basic, ada gunung, laut sebagai given dan itu menarik serta luar biasa, amazing,”terangnya.
Lanjut Yaqin, pengembangan kota baru tersebut juga di support oleh pemerintah daerah. Disisi lain Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) adalah daerah yang begitu komplit.
“Tak banyak daerah seperti ini, di Jabodetabek saja belum semuanya disebut Smart City, karena belum semua ada namun Boltim berbeda,”bebernya.
“Tahap awal ini 5 hektar dulu kita bangun Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), rumah subsidi kita bangun disini sesuai program pemerintah pusat yakni sejuta rumah,”tambahnya. (tim redaksi)