pondoknews.com – Foto tangkapan layar percakapan dari oknum yang mengaku sebagai petugas Puskesmas di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah viral di media sosial. Sebab dalam pesan itu meminta peserta vaksinasi Corona untuk mengirim foto payudaranya.
Foto tangkapan layar percakapan (chatting) WA tersebut diunggah akun Instagram @info_cegatan_boyolali pada Minggu (04/07/2021). Hingga siang hari ini unggahan tersebut sudah mendapat 403 like dan 42 komentar.
Disebutkan di unggahan tersebut, seorang perempuan peserta vaksin COVID-19 di Puskesmas Teras resah karena setelah mendapat vaksin, dia mendapat intimidasi melalui kiriman pesan melalui WhatsApp (WA) dari nomor yang mengatasnamakan Puskesmas Teras, Boyolali.
Korban mengikuti vaksinasi COVID-19 di Puskesmas Teras, Kecamatan Teras, Boyolali pada 26 Juni 2021 lalu. Setelah vaksin, korban mendapat telepon dan pesan melalui WA dari seseorang yang mengaku dari Puskesmas Teras. Petugas itu meminta foto-foto payudara korban dengan dalih pemantauan kesehatan untuk deteksi dini kanker.
Si pelaku mengatakan, pemeriksaan mendalam memang harus tatap muka. Namun karena kondisi kasus COVID-19 sedang meledak, sehingga pemeriksaan awal melalui visual foto. Si pelaku meminta foto organ intim korban secara detail dari berbagai sisi. Bahkan, juga memberikan tata cara memotretnya.
Akhirnya korban menanyakan tentang pesan itu ke Puskesmas Teras. Pihak Puskesmas lalu meminta nomor telepon ponsel yang menghubungi korban. Kepala Puskesmas Teras, Titik Fauziyati, menegaskan nomor yang menghubungi peserta vaksin itu bukan milik pegawainya. “Setelah kami kroscek itu bukan kontak (nomor HP) pegawai kami,” kata Kepala Puskesmas Teras, Titik Fauziyati, kepada wartawan Senin (5/7/2021) dilansir detik.com.
Titik mengatakan korban memang mengikuti vaksinasi pada 26 Juni 2021 lalu di Puskesmas Teras. Kemudian pada Jumat korban menelepon pihak Puskesmas untuk menanyakan ada tidaknya pemantauan daring pasca vaksinasi.”Kami jelaskan jika ada keluhan baru hubungi nomor itu yang tertera di kartu vaksinasi. Dari situ perempuan tadi langsung cerita kejadian tersebut,” jelasnya.
Titik menegaskan program vaksinasi dijalankan sesuai petunjuk teknis (Juknis) Kemenkes RI. Mulai dari proses screening, vaksin dan edukasi. Pemeriksaan dilakukan ketika penerima vaksin ada keluhan dan menghubungi kontak yang di kartu vaksinasi. “Jadi kalau ada keluhan baru dilakukan pemeriksaan dan pemeriksaan vaksinasi. Tidak ada yang harus memfoto bagian tubuh seperti itu,” terang dia. (Sumber: detik.com)