Meninggal Akibat Covid-19 Meningkat, Masyarakat Diimbau Tak Keluar Rumah

JAKARTA,pondoknews.com – Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengingatkan, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan pergerakan masyarakat harus betul-betul dapat diturunkan sampai 50 persen pada masa PPKM Darurat. Karenanya, dia meminta pimpinan daerah untuk mengatur pergerakan penduduk.

Ia pun mengajak masyarakat melakukan vaksinasi ditambah dengan memakai masker rangkap, tinggal di rumah, sering cuci tangan, menjaga sirkulasi, dan ventilasi ruangan rumah.

“Agenda prioritasnya adalah pergi ke sentra vaksinasi,” kata Dedy dalam keterangan tertulis, Rabu (7/7/2021).

Ia menjelaskan PPKM Darurat adalah tindakan bersama menyelamatkan nyawa dan melindungi sesama. Menurutnya, PPKM Darurat bertujuan menurunkan kematian yang hari ini tercatat lebih dari 1.000 kematian karena COVID-19.

“PPKM Darurat ingin menurunkan penambahan pasien baru yang sejak semalam sampai pukul 14.00 WIB tadi bertambah lebih dari 34 ribu orang,” kata dia.

Dedy melanjutkan, PPKM Darurat juga bertujuan mengurangi beban nakes dan rumah sakit. Untuk itu, dia meminta masyarakat mematuhi aturan PPKM Darurat, mengurangi mobilitas, menjauhi kerumunan, tetap di rumah dan keluar rumah hanya jika mendesak dan ada agenda penting seperti mengikuti program vaksinasi.

Ia menerangkan, Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Pandjaitan telah meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang segera fokus mengalokasikan vaksin kepada sektor industri. “ Mempercepat proses vaksinasi dengan dukungan peran sektor swasta serta meminta KADIN Indonesia dapat segera mempercepat program vaksin gotong royong,” ujarnya.

Koordinator PPKM Darurat juga telah menyampaikan kepada para gubernur, bupati, wali kota, dan aparat terkait untuk menaikkan jumlah suntikan vaksin sekaligus mengurangi jumlah mobilitas masyarakat.

Hingga Selasa (6/7), lebih dari 47,8 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 33,5 juta orang yang menerima vaksin dosis pertama dan sekitar 14,3 juta sudah mendapatkan dosis kedua. Sumber: (detik.com)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *