Libur Natal dan Tahun Baru, Masyarakat Harus Patuhi Prokes dengan Pakai Masker, Cuci Tangan dan Jaga Jarak

JAKARTA, pondoknews.com- Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyebut rencana pemerintah untuk menghentikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah melalui masukan dan pertimbangan dari epidemiolog serta data di lapangan. Namun, ia menilai penghentian PPKM bukan berarti masyarakat bisa bebas beraktivitas tanpa masker.
“Bahwa nanti penghentian PPKM itu bukan berarti bebas (tanpa) bermasker, bebas aktivitas tanpa protokol kesehatan. Tidak boleh sama sekali. Ingat, pandemi masih ada,” kata Rahmad kepada wartawan, Jumat (23/12/2022).

Rahmad memberikan catatan terhadap rencana pemerintah menghentikan PPKM ini. Catatan tersebut adalah sosialisasi dengan penjelasan yang utuh terkait maksud dan tujuan disetopnya PPKM.

“Kalau tidak akan memunculkan euforia yang berlebihan, sehingga masyarakat tidak sama sekali ada pembatas, kemudian tidak ada prokes, itu yang akan beresiko. Sehingga potensi untuk memunculkan COVID-19 sebaran itu akan ada,” ucapnya.

Menurut Rahmad, pemerintah harus mengimbau masyarakat tetap disiplin protokol kesehatan (prokes) meskipun PPKM dihentikan. Terutama, kata dia, masyarakat harus tetap menerapkan prokes di ruang-ruang tertutup.

“Kita harus melindungi keluarga kita yang beresiko tinggi harus kita lindungi. Sehingga dengan menjalankan protokol kesehatan itu kita bisa menghindarkan paparan COVID-19,” ujarnya.

Rahmad juga mendorong agar pemerintah terus menggencarkan vaksinasi booster atau vaksin ketiga COVID-19 kepada masyarakat. Dia pun membandingkan dengan negara-negara Eropa yang sudah membebaskan warganya tanpa masker karena mayoritas masyarakatnya sudah vaksin booster kedua.

“Sedangkan kita vaksin booster atau vaksin ketiga pun masih belum sampe 50%. Nah ini harus menjadi perhatian kita bersama, bahkan termasuk beberapa waktu lalu yang terjadi peningkatan yang signifikan, warga kita yang masuk rumah sakit 32% belum kena vaksin sama sekali dan 68% yang meninggal itu karena belum divaksin booster,” katanya.

Oleh karena itu, Rahmad mengimbau masyarakat yang hendak merayakan libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) agar merayakan dengan penuh tanggung jawab. Ia meminta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Diketahui sebelumnya, Jokowi masih menunggu kajian terkait penghentian PPKM pada akhir tahun. Jokowi menargetkan kajian itu selesai pekan ini.

“Jadi kembali ke PSBB, PPKM, itu masih saya masih menunggu seluruh kajian dan kalkulasi dari pak Menko maupun dari Kementerian Kesehatan dan saya kemarin memberikan target minggu ini harusnya kajian dan kalkulasi itu sudah sampai ke meja saya,” kata Jokowi.

Setelah itu, Jokowi akan mengeluarkan keputusan presiden (keppres) tentang penghentian PPKM. Dia berharap keppres itu terbit akhir tahun ini.

“Sehingga bisa saya siapkan nanti keputusan presiden mengenai penghentian PSBB-PPKM. kita harapkan segera sudah saya dapatkan dalam minggu-minggu ini,” ujar Jokowi.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *