Kisah Pilu Pasien Corona yang Meninggal Saat Isolasi Mandiri

JAKARTA, pondoknews.com –

Lonjakan kasus Corona (COVID-19) membuat sejumlah pasien Corona tak bisa mendapat perawatan di rumah sakit (RS). Imbasnya, kisah-kisah pilu pasien Corona yang wafat saat isolasi mandiri sendirian terus bermunculan.

Sebagaimana diketahui, saat ini sejumlah RS di sejumlah daerah hampir penuh akibat lonjakan kasus Corona. Para pasien COVID-19 yang tak bisa mendapat perawatan di RS pun melakukan isolasi mandiri.

Dirangkum detikcom, Senin (12/7/2021), sejumlah kisah pilu dari mereka yang wafat saat sedang melakukan isolasi mandiri itu datang dari berbagai daerah. Berikut ini daftarnya:

1. Ciputat, Tangerang Selatan

Seorang pria (25) ditemukan meninggal dunia di Apartemen Ciputat, Tangerang Selatan. Pria tersebut meninggal saat menjalani isolasi mandiri karena terpapar COVID-19.

“Dia itu (sedang) isolasi mandiri karena dia positif COVID dan dia kontrak di situ lalu dia meninggal,” kata Kapolsek Ciputat Timur Kompol Jun Nuhaida saat dihubungi, Minggu (11/7/2021).

Jun mengatakan pria tersebut tinggal seorang diri di apartemen tersebut. Namun kondisinya yang makin memburuk menyebabkan pasien tersebut meninggal dunia.

“Dia kan sudah positif COVID, PCR sudah positif bukan karena terlambat penanganan tapi karena sekarang COVID ini banyak yang meninggal tetapi bukan karena terlambat. Mungkin kondisinya menurun. Apalagi dia sendiri di situ,” jelasnya.

Polisi langsung membawa jenazah ke RS Sari Asih Ciputat, Tangsel. Selanjutnya, dikebumikan dengan prosedur COVID-19 oleh Satgas COVID-19 dan pihak keluarga.

2. Lumajang, Jawa Timur

Seorang pria di Lumajang meninggal saat melakukan isolasi mandiri (isoman) di rumahnya. Pria ini diketahui berinisial IDS (45).

Ia isoman di Desa Purwosono, Kecamatan Sumbersuko. IDS ditemukan meninggal di atas tempat tidurnya sekitar pukul 16.00 WIB.

IDS melakukan isolasi mandiri sejak 29 Juni. Polisi yang datang ke lokasi langsung memasang garis polisi di rumah IDS.

Petugas menemukan surat pendek yang diduga ditulis anaknya dan ditaruh di bawah pintu kamar rumah almarhum. Surat tersebut berisi kalimat-kalimat penyemangat untuk sang ayah, agar bisa melawan ganasnya paparan COVID-19.

“Almarhum ini melakukan isoman sejak tanggal 29 Juni hingga ditemukan meninggal dunia pada tanggal 10 Juli,” ujar Kepala Desa Purwosono Hendrik Dwi Martono kepada detikcom, Sabtu (10/7/2021).

Petugas medis dengan memakai APD membawa jenazah IDS ke rumah saki untuk dilakukan pemulasaraan, sebelum dimakamkan.

3. Lenteng Agung, Jakarta Selatan

Kisah serupa dialami oleh seorang warga di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Dia terpapar virus Corona, lalu meninggal dunia saat isolasi mandiri di rumah. Warga tersebut tak tertolong lantaran rumah sakit di Jakarta yang penuh.

“Warga RT 05 RW 08 sedang ditangani Tim Pemulasaraan Jenazah Lenteng Agung,” kata Lurah Lenteng Agung, Bayu Pasca Soengkono, kepada detikcom, Jumat (9/7/2021).

Bayu mengungkapkan pihaknya sudah berupaya mencarikan rumah sakit untuk warga tersebut. Namun sulitnya mendapatkan rumah sakit membuat warga tersebut tidak tertolong.

Sebelumnya, kita sudah mengupayakan mencarikan RS bersama puskesmas, cuma nyawa almarhum keburu tidak tertolong,” ujarnya.

Dia menjelaskan almarhum tinggal di rumah sendiri lantaran melakukan isolasi mandiri. Sedangkan anggota keluarga lainnya tinggal di tempat lain.

Bayu mengakui banyak warganya yang terpaksa isolasi mandiri di rumah. Hal itu sekali lagi lantaran penuhnya rumah sakit. Namun dia memastikan pihaknya selalu memantau warganya yang melakukan isolasi mandiri.

“Karena memang RS sedang full dan kita selalu koordinasi dengan puskesmas memantau yang isolasi mandiri. Baik memberikan bantuan sembako maupun obat-obatan,” ungkap dia.

4. Kalideres, Jakarta Barat

Selanjutnya, ada kisah dari seorang wanita berinisial I (36) yang ditemukan tewas di kontrakannya di Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat. Wanita tersebut tewas dalam keadaan positif COVID saat menjalani isolasi mandiri.

“Kalau hasil keterangan dari pihak keluarga, yaitu suaminya, yang bersangkutan benar terkonfirmasi COVID,” ujar Kapolsek Kalideres AKP Hasoloan Situmorang saat dimintai konfirmasi, Senin (28/6/2021).

Hasoloan menyebutkan bahwa yang bersangkutan memang memiliki riwayat komorbid jantung serta gula darah. Informasi penemuan mayat tersebut bermula dari laporan tiga pilar yang berada di Kalideres.

“Kemudian berkoordinasi dengan lurah, babinsa, dan nakes jadi hasil kegiatan dilakukan tindakan,” kata Hasoloan.

Catatan LaporCovid-19

Selain kisah-kisah tersebut, kelompok pemerhati perkembangan COVID-19 di Indonesia, LaporCovid-19 pernah menyampaikan sudah ada 269 pasien isolasi mandiri (isoman) yang meninggal dunia di luar fasilitas kesehatan (faskes).

“Berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19 di media sosial Twitter, berita online, dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19, kami menemukan sedikitnya 269 korban jiwa yang meninggal dunia positif COVID-19,” demikian bunyi keterangan pers bersama dari LaporCovid-19, ICW, dan YLBHI, Sabtu (3/7).

Angka 269 orang meninggal dunia ini terus diperbarui berdasarkan laporan yang masuk. Terbaru Lapor COVID-19 juga mencatat ratusan kasus pasien Corona yang wafat saat isoman dari Jawa Barat hingga Yogyakarta.

Data itu dirilis koalisi masyarakat Lapor COVID-19 dalam konferensi pers daring CISDI ‘Kolapsnya Fasilitas Kesehatan dan Kematian Pasien Isolasi Mandiri’, Senin (12/7).

“Hampir 450 pasien isoman (di Indonesia) yang terlacak dan terlaporkan meninggal di berbagai daerah, paling banyak itu sejauh ini di Jabar sekitar 160 yang pasien isoman, lalu di Yogyakarta, Banten dan seterusnya,” ucap Co-Inisiator Lapor COVID-19 Ahmad Arif.

Respons Satgas

Merespons maraknya pasien isoman yang wafat, Satgas COVID-19 mengimbau warga yang tidak mampu menjalani isolasi mandiri agar mendatangi fasilitas yang dapat memberi pelayanan. Dengan demikian, bahaya kematian bisa dihindarkan.

“Kalau tidak mampu untuk melakukan isolasi mandiri, maka lakukan isolasi di tempat yang disediakan oleh pemerintah supaya bisa mendapatkan pengawasan dan penanganan yang baik,” kata juru bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito kepada wartawan, Minggu (11/7/2021).

Dihubungi terpisah, juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi, menilai kematian orang yang terpapar COVID-19 memang banyak faktornya. Di antaranya karena pasien mengalami pemburukan kondisi saat isolasi atau perawatan.

“Kalau terkait kematian banyak hal ya, bisa saja karena faktor ada penyakit komorbid misalnya ada (penyakit) jantung atau bisa juga perburukan dari kasus COVID-19-nya,” ucap dr Nadia.

Nadia menyebutkan orang yang terpapar COVID-19 memiliki riwayat penyakit penyerta atau mengalami pemburukan kondisi kesehatan lebih baik dibawa ke rumah sakit rujukan COVID-19. Dia menegaskan bahwa yang semestinya isolasi mandiri adalah orang terpapar COVID-19 dengan gejala ringan.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *