BOLTIM, pondoknews.com – Adanya dugaan penganiayaan yang dialami mantan Bupati Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sehan Salim Landjar, mendapat tanggapan dari Bupati Sam Sachrul Mamonto.
Kepada sejumlah wartawan, Minggu (02/02/2022), Bupati Sachrul mengaku prihatin atas musibah yang dialami mantan Ketua DPW PAN Sulut tersebut.
“Saya secara pribadi menyayangkan ini terjadi, apalagi yang dianiaya itu adalah mantan Bupati Boltim,” ujar Sachrul.
Lanjut Sachrul mengatakan, dirinya berharap agar kejadian penganiayaan yang menimpa Sehan Landjar, tidak diperluas dengan menyudutkan Kapolres Kotamobagu AKBP Irham Halid SIK.
“Sebaiknya pak Sehan dan keluarga, fokus saja pada laporan penganiayaan, karena tidak ada manfaatnya mengaitkan Kapolres Kotamobagu dengan laporan penganiayaan terhadap dirinya, ini justru kurang menguntungkan untuk pelapor,” harapnya.
Sachrul mengatakan, Sehan Landjar dan Irham Halid adalah teman dekat, karena keduanya pernah tergabung dalam Forkopimda Boltim, dimana saat itu Sehan menjabat Bupati Boltim dan Irham Kapolres Boltim.
“Jadi tidak mungkin pak Irham membiarkan pak Sehan dianiaya didepannya. Buktinya pak Irham yang membawah pak Sehan ke rumah sakit dan langsung mengamankan pelaku penganiayaan, sebaliknya jika pak Irham tidak ada di TKP saat itu mungkin situasinya akan lebih parah lagi,” tegasnya.
Bupati juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya informasi yang simpang siur dan tidak begitu jelas terkait isu adanya pembiaran dari Kapolres Kotamobagu atas penganiayaan terhadap Sehan Landjar.
“Sekali lagi sebagai Bupati saya sangat menyesalkan adanya penganiayaan ini. Saya akan menjenguk pak Sehan setibanya dari manado,” tutup Sachrul.(Tim).