KOTAMOBAGU, pondoknews.com – “Pemantauan tumbuh kembang anak seperti ini menjadi salah satu aspek bagaimana menurunkan stunting. Saya yakin Kotamobagu mampu karena semangat kerja dan strategi kebijakan yang dibuat. Kami harap itu dipertahankan dan kami provinsi siap membantu Kotamobagu,” katanya.
Ia juga menyampaikan saat ini data kasus stunting di Sulut kurang lebih 4,99 persen.
“Kedepan akan ditargetkan turun secara drastis. Untuk itu, kami bersama seluruh instansi terkait terus bergandengan tangan membangun keluarga ideal. Agar nanti ke depan seluruh masyarakat mampu bersaing dengan dunia lewat sumber daya manusia,” ujarnya.
Sehingga perlu memberikan pemahaman bagaimana mencegah stunting kepada masyarakat. Serta bagaimana memenuhi gizi.
Gizi bukan hanya untuk fisik saja, namun juga untuk otak setiap manusia. Dengan terpenuhi gizi yang baik, maka pembentukan otak kita akan baik pula. Sehingga kedepan akan bisa bersaing dengan dunia,” jelasnya.
Kepala BKKBN berpesan untuk mengetahui secara langsung kasus stunting perlu melakukan pendataan secara by name by address.
“Data sangat penting, dan jangan sampai kita tak punya itu. Namanya siapa dan tempat atau alamatnya dimana sehingga perlu melakukan pendataan secara langsung. Karena stunting tidak hanya memberikan makanan tambahan hari ini, kemudian selesai esok,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PP dan KB Kotamobagu Ahmad Yani Umar mengatakan, kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak melalui Posyandu adalah kerja sama BKKBN Sulut, Dinas PP dan KB Kotamobagu, Dinas Kesehatan, TP-PKK, Dinas Pendidikan, Dinas PMD, Dinas PPPA, Camat Kotamobagu Selatan, dan Lurah Motoboi Kecil.
“Kegiatan ini juga salah satunya untuk pemantauan stunting,” ungkapnya.
Imbuhnya, Pemerintah Kota Kotamobagu tentu sangat serius menangani masalah stunting. Bahkan lewat kebijakan yang dilakukan Ibu Walikota Kotamobagu, telah dilakukan berbagai program pencegahan stunting termasuk lewat kegiatan ini.
“Tentunya dengan tujuan bagaimana masalah stunting bisa terselesaikan dengan baik di Kota Kotamobagu,” pungkasnya.