OLEH: Apin Dondo
“Butuh Pengakuan” mungkin ini kata yang agak cocok untuk salah satu akun di media sosial (Facebook) dengan nama Jurnalis @#$%&@.
Bukan mengambil kesimpulan namun, ini persepsi saya sendiri yang bukan siapa – siapa dikalangan dunia Jurnalistik mulai dari power, lobi, bahkan yang mengenal sayapun untuk orang orang besar masih bisa dihitung dengan satuan jemari.
Dalam statusnya di media sosial jelas bahwa dia menulis bahwa PWI itu adalah singkatan dari Persatuan Waria Independen.Bagi saya ini adalah kalimat yang menggores citra kewartawanan sebagai pilar keempat di Indonesia kita tercinta.
Jurnalis memang harus bebas namun harus juga ada aturan yang mengatur baik itu dalam penulisan, gaya berita, bahkan sampai titik dan komanya. Agar produk jurnalis tidak merugikan salah satu pihak dari berita yang ditayangkan (mungkin begitu hehehe) lebih parahnya lagi kalau kena bully (Hehehe).
Jurnalis atau wartawan bukan untuk meng investigasi suatu masalah lalu saat terlihat lembaran uang kertas disikat saja ataupun mencari kesalahan serta menakut nakuti si sumber dengan pertanyaan yang baru praduga hingga rela mengeluarkan isi kantongnya . Namun wartawan itu membawa dampak positif dengan produk yang ditayangkan dalam sebuah pemberitaan.
“Saya baru belajar” dalam tulisan ini saya tidak sedang menggurui ataupun bla bla bla dan sebagainya namun bila ada yang merasa tersinggung dengan tulisan ini, saya meminta maaf dan bila memang merasa keberatan saya menunggu tulisan anda yang katanya wartawan nasional ingat jangan jatuhkan martabatmu sebagai wartawan nasional dengan wartawan “palo palo cendol” seperti saya karena hanya nyaring di media sosial dan pastinya tulisan ini masih ada lanjutanya oke. (***)
“Penulis tercatat sebagai Wartawan media online pondoknews.com diwilayah Kota Kotamobagu”